Jakarta, CNN Indonesia —
Direktur Utama AP II Agus Wialdi memprediksi jumlah pemudik yang berangkat dari 20 bandara yang dikelola mencapai 317.835 pada H-4 Lebaran 2024 atau pada Sabtu (6/4).
“Puncak arus mudik diperkirakan 6 April atau H-4, dengan jumlah penumpang di 20 bandara diperkirakan mencapai 317.835 penumpang,” ujar Agus dalam keterangannya, Jumat (5/4).
Agus mengatakan jumlah penumpang pada puncak arus mudik diproyeksikan mencapai 188.795 orang di Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara terbesar di Indonesia.
“AP II telah menyiapkan rencana operasi untuk memastikan kelancaran pelayanan dan operasional bandara di tengah tingginya lalu lintas penerbangan termasuk pada puncak arus mudik besok,” katanya.
Menurutnya, titik penting yang menjadi fokus di tengah tingginya lalu lintas penerbangan termasuk pada puncak arus mudik, antara lain area check in counter, boarding lounge, hingga pengaturan flow penumpang pesawat dan pengaturan slot time irregular pada waktu sibuk.
“Pengaturan penggunaan check in counter dan pengaturan boarding lounge akan direncanakan dengan baik, termasuk menyediakan holding bay bagi penumpang pesawat jika diperlukan,” jelasnya.
Sementara, titik penting saat kedatangan penumpang antara lain layanan bagasi di baggage claim area dan ketersediaan moda transportasi darat.
“Kami terus berkoordinasi dengan pihak ground handling terkait penanganan bagasi penumpang pesawat. Kami harapkan dengan kolaborasi yang erat di antara seluruh stakeholder, penanganan bagasi oleh ground handling dapat memenuhi standar mulai dari bagasi diturunkan dari pesawat sampai masuk ke conveyor belt untuk kemudian di ambil penumpang,” ujar Agus.
Selain itu, kata Agus, AP II juga berkoordinasi dengan maskapai untuk merencanakan dengan baik alokasi parkir pesawat untuk kemudahan pelayanan kepada para penumpang pesawat.
Sebagai informasi, AP II mengelola 20 bandara di Indonesia yaitu Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), dan Husein Sastranegara (Bandung).
Kemudian, Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkalpinang), Silangit (Tapanuli Utara), Kertajati (Majalengka), Banyuwangi (Banyuwangi), Tjilik Riwut (Palangka Raya), Radin Inten II (Lampung), H.A.S Hanandjoeddin (Tanjung Pandan), Fatmawati Soekarno (Bengkulu), serta Jenderal Besar Soedirman (Purbalingga).
(lna/fra)