Jakarta, CNN Indonesia —
Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid menyebut informasi terbaru sudah ada komunikasi antara Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) dengan pihak keluarganya.
Hal ini disampaikan Meutya kepada wartawan usai pelantikan Marsekal TNI Tonny Harjono menjadi KSAU di Istana Negara, Jumat (5/4).
Dalam pelantikan itu hadir pula mantan Panglima TNI yang kini jadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto. Menurut Meutya, Hadi pun sempat membahas soal upaya pembebasan Philip pada kesempatan itu.
“Tadi saya juga menanyakan ke pihak pemerintah kebetulan tadi (saya) di samping Pak Menko Polhukam. Beliau sampaikan sudah ada komunikasi dengan sandera, dan sandera dengan keluarga. Itu mudah-mudahan bisa kita selamatkan secara damai,” kata Meutya.
Meutya enggan bicara mengenai target pembebasan Philip, karena harus dilakukan dengan hati-hati.
Dia mengatakan upaya pembebasan Philip sangat tergantung dengan reaksi penyandera, dalam hal ini KKB. Namun pemerintah terus berupaya membebaskan secara damai.
“Jadi mudah-mudahan ya kalau memang mau secara damai ya waktu lah yang menentukan. Ini sudah satu tahun lebih. Mudah-mudahan kita sampaikan bahwa akan ada progres,” lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengungkap bahwa Duta Besar Selandia Baru menyerahkan pembebasan warga negaranya itu ke pemerintah Indonesia.
“Duta besar mereka sudah bertemu dengan saya dan menyampaikan bahwa pemerintah New Zealand menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah Indonesia terhadap pembebasan 1 WN-nya yang sedang ditahan ini,” kata Izak saat ditemui di Subden Denma Mabes TNI, Jakarta Pusat, Senin (25/3).
Pemerintah Selandia Baru, menurut Izak, juga meminta KKB pimpinan Egianus Kogoya segera membebaskan Philip Mehrtens.
Baca berita lengkapnya di sini.
(tim/kid)