Jakarta, CNN Indonesia —
Jalan Raya Rawa Buaya, Jakarta Barat menjadi salah satu dari 22 jalan yang nama resminya diganti Pemprov DKI Jakarta pada 2022 silam.
Nama Guru Ma’mun yang dipilih sebagai nama untuk dijadikan pengganti nama Jalan Rawa Buaya dikenal sebagai ulama Betawi asli daerah tersebut.
KH. Abdul Razaq bin Ma’mun atau akrab dipanggil Guru Ma’mun dikenal dengan ikhtiarnya bersama sejumlah ulama lain untuk mengusahakan perluasan pembangunan pendidikan madrasah di sekitar daerah Jakarta Selatan, tepatnya di Mampang dan Kuningan.
Ia pun dikenal sebagai pendiri dan pemimpin madrasah yang turut membantu perluasan pengajaran agama Islam di Ibu Kota.
Guru Ma’mun juga mendapat sebutan sebagai “singa podium” di tengah masyarakat Betawi. Ia memulai kiprahnya di dunia dakwah ketika menjadi penceramah utama di Kwitang dan mulai dikenal orang pada dekade 1950-an dan 1960-an.
Kepiawaiannya berbicara di podium itu mengantarkannya juga sebagai wakil Betawi yang diberikan kesempatan untuk menyampaikan pandangan umum pada Muktamar NU tahun 1936 di Palembang.
Perubahan nama jalan ini juga telah direstui oleh anak Guru Ma’mun yang masih tinggal di Rawa Buaya, H. Mahfud Ma’mun. Mereka pun setuju dengan pergantian nama tersebut. Warga setempat pun turut menyambut baik hal tersebut.
“Guru Ma’mun ini tokoh agama, alim ulama, intelektual asli Rawa Buaya. Penamaan tokoh ini menjadikan warga, terutama generasi muda, semakin mengetahui peran beliau dalam menyiarkan agama Islam di Rawa Buaya. Jasa beliau harus dikenang,” terangnya dilansir dari situs berita resmi Pemprov DKI Jakarta.
Situasi arus lalu lintas di Jalan Guru Ma’mun, Jumat (1/3). (CNN Indonesia/Rachel Tesalonika)
|
Sosok Guru Ma’mun di mata warga adalah sebagai panutan yang telah meninggalkan banyak kesan positif bagi warga asli Rawa Buaya. Ia merupakan sesepuh yang selalu diteladani.
Hal itu pun diamini Ketua RW 01 Kelurahan Rawa Buaya, Muhammad Sahri. Mengutip dari situs informasi Pemprov DKI, Sahri mengatakan nama Guru Ma’mun memang sudah sangat melekat sebagai tokoh pendidikan Islam di wilayah Rawa Buaya. Jadi, tak heran apabila warga mendukung langkah Pemprov DKI yang mengganti nama Jalan Raya Rawa Buaya jadi Jalan Guru Ma’mun.
“Rawa Buaya ini terkenal dengan kelahiran para ulama besar, saat warga tahu ada nama salah satu ulama besar dijadikan jalan mereka langsung setuju,” tuturnya pada 4 Januari 2022 lalu.
“Guru Ma’mun ini tokoh agama, alim ulama, intelektual asli Rawa Buaya. Penamaan tokoh ini menjadikan warga, terutama generasi muda, semakin mengetahui peran beliau dalam menyiarkan agama Islam di Rawa Buaya. Jasa beliau harus dikenang,” imbuhnya.
Sementara itu, Yono, salah seorang warga yang kerap melewati Rawa Buaya mengatakan jalan Guru Ma’mun sendiri tidak begitu ramai. Namun Jalan Raya Daan Mogot yang berbatasan langsung dengannya selalu padat terutama di jam pulang kerja.
“Baru ini [nama jalannya] diganti,” tambahnya ketika ditemui CNNIndonesia.com, Jumat (29/2).
(rts/kid)