Jakarta, CNN Indonesia —
Polisi menutup ruas Jalan Majapahit dari arah Harmoni ke Patung Kuda imbas antrean warga yang hendak mengikuti open house bersama Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (10/4).
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, tak hanya antrean warga saja, namun banyak kendaraan milik masyarakat yang juga terpakir di ruas jalan, bahkan hingga memakan tiga lajur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alhasil, kendaraan yang melintas dari arah Harmoni ke Patung Kuda dialihkan untuk melintas di jalur Transjakarta.
Hingga saat ini terpantau antrean warga yang ingin mengikuti open house sudah mencapai traffic light perempatan Harmoni dari titik awal di gerbang Sekretariat Negara.
Jokowi menggelar open house Lebaran Idulfitri di Istana Kepresidenan Jakarta untuk pertama kalinya sejak pandemi Covid-19. Acara itu juga jadi yang terakhir pada masa kepemimpinan Jokowi yang akan berakhir 20 Oktober 2024.
 Polisi menutup ruas Jalan Majapahit dari arah Harmoni ke Patung Kuda imbas antrean warga yang hendak mengikuti open house bersama Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan. (CNN Indonesia/Patricia Diah Ayu Saraswati)
|
Kepala Biro Protokol Sekretariat Presiden Yusuf Permana sebelumnya mengatakan tak ada undangan khusus untuk open house Lebaran tahun ini. Artinya, semua orang boleh masuk istana.
“Open house ini tidak ada undangan. Jadi, istana membuka pintu, beliau, presiden membuka pintu baik pejabat, para tokoh, masyarakat untuk silahkan datang, diterima oleh beliau dalam rangka halal bi halal,” kata Yusuf di Istana Merdeka, Jakarta.
Para menteri pun tampak tak mendapat keistimewaan saat menghadiri open house atau acara halalbihalal yang digelar Jokowi.
Mobil para menteri dilarang masuk langsung ke Istana seperti hari-hari biasanya, dan hanya boleh mengantarkan menteri hingga gerbang.
Mereka harus berjalan kaki untuk masuk ke Istana Negara. Tak hanya itu, tak ada antrean khusus untuk anak-anak buah Jokowi.
Mereka wajib mengantre seperti masyarakat lainnya. Para menteri tampak menikmati sambil mengobrol satu sama lain.
(dis/chri)