Jakarta, CNN Indonesia —
Puncak arus balik lebaran 2024 kendaraan dari timur ke arah barat di gerbang Tol Kalikangkung Semarang, Jawa Tengah, dilaporkan sudah terjadi pada Minggu (14/4) lalu.
Kepala Pos Terpadu Gerbang Tol Kalikangkung Semarang AKP Sujid Riyanto mengatakan arus kendaraan yang melintas masuk pada hari Minggu melebihi jumlah pada periode Sabtu (13/4).
“Pada Sabtu saat dimulai ‘one way’ tercatat 64 ribu kendaraan yang melintas ke arah barat,” ucapnya pada Minggu lalu seperti dikutip dari Antara.
Sementara pada Minggu, kata dia, pada pukul 20.00 WIB sudah tercatat 54 ribu kendaraan yang melintas.
Pada Minggu siang, lanjut dia, jumlah kendaraan melintas di gerbang Kalikangkung sempat menembus angka 5.080 kendaraan per jam.
Menurut dia, jumlah kendaraan yang akan kembali ke wilayah barat tersebut diperkirakan masih akan bertambah.
Ia menambahkan hingga Minggu malam masih diberlakukan sistem satu arah di ruas tol dalam Kota Semarang hingga ke gerbang Kalikangkung.
Kendaraan dari arah barat yang akan menuju wilayah Solo atau Yogyakarta, kata dia, telah dialihkan ke jalur arteri.
“Sudah disiapkan petugas untuk mengurai kepadatan di jalur arteri,” katanya.
Pemecah kepadatan volume kendaraan di Cipularang
Sementara itu di wilayah Jawa Barat, polisi melakukan skema pengaturan lalu lintas untuk memecah kepadatan volume kendaraan di ruas Tol Cikopo-Purwakarta-Padalarang (Cipularang) di segmen daerah Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Kasat Lantas Polres Cimahi AKP Adhi Prasidya Danahiswara mengatakan salah satu skema yang akan dijalankan adalah memaksimalkan Gerbang Tol Cikamuning sebagai pintu keluar pembuangan untuk mengurai kepadatan volume kendaraan dari arah Cileunyi atau Bandung ke Jakarta, dengan mempertimbangkan volume kendaraan.
“Untuk skema kalau masih terjadi kepadatan, kendaraan kita kuras keluar di GT Cikamuning lalu mengarah ke jalur arteri,” kata Adhi di Rest Area KM 125, Tol Padaleunyi, Minggu sore lalu.
Kendaraan arah Jakarta yang keluar melalui Cikamuning, nantinya akan melintas di jalur arteri melalui Jalan Raya Padalarang-Purwakarta.
“Kita lihat hari ini, kendaraan memang cukup padat tapi lancar. Hari ini jadi puncak arus balik wisatawan dan pemudik. Kepadatan ini karena adanya pertemuan dua tol yakni Cileunyi dan Pasteur akhirnya menumpuk di sekitar Padalarang ini,” ujar dia.
Tidak sedikit juga kendaraan yang memilih menghindari kepadatan lalu lintas dengan masuk ke rest area KM 125, karenanya polisi memberlakukan buka tutup rest area demi menghindari kepadatan antrean di titik tersebut.
“Kalau rest area penuh maka akan kita tutup, kemudian kendaraan diarahkan ke rest area selanjutnya. Termasuk juga bus, jadi penumpang bus menunggu busnya di tepi tol. Kami batasi juga waktu di rest areanya. Maksimal di dalam rest area hanya boleh istirahat paling lama 30 menit, sehingga bisa bergiliran,” ucap Adhi.
Via akun media sosial X, PT Jasamarga per pukul 03.00 WIB, Senin (15/4) melaporkan di Purwakarta KM 83 – Sadang KM 76 terjadi kepadatan volume lalu lintas.
Kemudian pada saat yang sama, tol Purbaleunyi yakni di Rest Area Darangdan KM 97 dan Plered KM 88 diberlakukan ekayasa lalu lintas buka/tutup secara situasional.
Sementara itu, Jalur Fungsional Jakarta Cikampek ll Selatan segmen Sadang-Kurtanegara dibuka secara situasional.
“Akses melalui Ruas Tol Cipulang arah Jakarta KM 76+400, atas diskresi Kepolisian, untuk mengurangi kepadatan di Ruas Tol Jakarta Cikampek. Hanya kendaraan Gol 1 Non Bus,” demikian dilaporkan Jasamarga.
Sebelumnya, kepada wartawan di Command Center KM 29 Tol Japek pada Minggu malam, Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan mengatakan pihaknya membuka jalur Tol Japek Selatan. Langkah tersebut dinilai bisa mengurangi beban lalu lintas di beberapa titik.
“Untuk mengurangi beban arus lalu lintas di (Km) 66. Kemudian kita juga mengurangi di Cikamuning arah dari Bandung. Karena saya lihat dari Cileunyi ini masih cukup banyak juga arus lalu lintas yang akan ke arah Jakarta,” ungkapnya.
Aan menerangkan apabila lalu lintas dari timur tersebut sudah tidak bisa menampung kapasitas jalannya, akan ada diskresi lainnya. Salah satunya jarak one way diperpanjang.
“Apabila arus lalu lintas dari timur ini sudah tidak bisa menampung artinya kapasitas jalannya sudah tidak bisa menampung, ini akan ada diskresi yang lebih dari itu, sampai kepada one way dari (Km) 70 sampai dengan (Km) 47 nantinya, ini opsi terakhir,” terangnya.
Dia berharap langkah itu bisa menguras kendaraan yang keluar dari Gerbang Tol Cikampek Utama (GT Cikatama).
Terkait penerangan jalan di Tol Japek Selatan, Aan mengatakan telah mempersiapkannya. Kemudian pembatasan kendaraan menuju ke sana juga disiapkan.
“Kita sudah siapkan untuk penerangan, penerangan ada lampu selang itu. Kemudian kita akan kawal ya untuk Tol di Japek Selatan, kemudian di ujung juga akan kita kelola sehingga ini tidak menjadi penumpukan. Dan kita akan batasi, jumlah kendaraannya kita batasi sehingga tidak ada penumpukan di Japek Selatan,” tuturnya.
(Antara, tim/kid)