Jakarta, CNN Indonesia

Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami erupsi pada Rabu siang (17/4). Erupsi terjadi pukul 11.23 Wita dengan tinggi kolom abu mencapai 600 meter di atas puncak.

“Telah terjadi erupsi G. Ili Lewotolok, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 17 April 2024 pukul 11:23 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 600 m di atas puncak (± 2.023 m di atas permukaan laut),” mengutip laporan PPGA Ili Lewotolok.

Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) dari Desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape menjelaskan erupsi tersebut teramati kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal dan condong ke arah barat dan barat laut.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah barat dan barat laut,” tulis PPGA dalam laporan yang dikeluarkan pukul 11.33 Wita.

Dijelaskan PPGA, erupsi Gunung Ili Lewotolok tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 26,1 milimeter dengan durasi 38 detik.

“Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 26.1 mm dan durasi ± 38 detik,” kata PPGA.

Gunung Ili Lewotolok dengan ketinggian 1.423 meter diatas permukaan laut (MDPL)terletak di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata saat ini berstatus siaga atau level III.

Pada status siaga atau level III, PPGA melarang masyarakat beraktivitas di radius dua kilometer dari pusat erupsi.

“Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas G. Ili Lewotolok,” tulis PPGA dalam rekomendasinya.

PPGA Ili Lewotolok juga mengingatkan masyarakat Desa Lamatokan dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak kawah Gunung Ili Lewotolok.

Masyarakat Desa Jontona dan Desa Todanara juga dilarang untuk melakukan aktivitas dan memasuki dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh tiga kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok.

Demi menghindari terjadinya gangguan pernapasan atau ISPA maupun gangguan kesehatan lainnya, masyarakat dianjurkan untuk tidak berativitas di luar rumah dan tetap menggunakan masker jika terjadi erupsi.

PPGA juga mengingatkan masyarakat untuk menghindari sungai dan kali untuk mewaspadai banjir lahar dingin yang berhulu dari puncak gunung Ili Lewotolok.

(eli/bmw)

[Gambas:Video CNN]





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *