Jakarta, CNN Indonesia —
Komandan Pusat Polisi Militer TNI Mayjen Yusri Nuryanto mengatakan alasan pengemudi mobil Toyota Fortuner berinisial PWGA menggunakan pelat palsu TNI untuk menghindari ganjil-genap di Jakarta.
“Untuk menghindari ganjil genap,” kata Yusri saat dikonfirmasi, Rabu (17/4).
Yusri mengatakan PWGA kini telah diamankan di Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan. PWGA dipastikan bukan merupakan anggota TNI.
Sebelumnya video mobil Toyota Fortuner berpelat dinas TNI yang diduga menabrak kendaraan wartawan di Tol Jakarta-Cikampek (Japek) viral di media sosial.
Dalam video akun X @bundakostt, terlihat pengemudi mobil Fortuner berpelat dinas TNI itu terlibat adu mulut dengan pengendara lain.
Pengemudi Fortuner itu bahkan sempat mengaku anggota TNI. Namun, setelahnya ia mengaku bahwa yang merupakan anggota TNI adalah sang kakak.
Belakangan, pelat dinas TNI dengan nomor registrasi 84337-00 tersebut itu merupakan milik Marsda TNI (Purn) Asep Adang Supriyadi. Namun, pelat itu dipalsukan dan kemudian digunakan oleh pengemudi Fortuner tersebut.
“Nomor Dinas TNI dengan Nopol 84337-00 merupakan nomor dinas kendaraan operasional kami sehari-hari di Universitas Pertahanan Republik Indonesia sebagai Guru Besar sejak kami pensiun di tahun 2020,” kata Asep dalam keterangannya, Senin (15/4).
“Selain itu, kendaraan yang saya gunakan dengan pelat nomor dinas tersebut adalah Pajero Sport dan terdaftar dalam sistem, bukan Toyota Fortuner, sebagaimana yang telah viral di video pemberitaan,” imbuhnya.
Buntutnya, Asep pun telah melaporkan soal penggunaan pelat dinas itu ke Polda Metro Jaya pada Minggu (14/4) lalu. Laporan teregistrasi dengan nomor LP/B/2005/IV/2024/SPKT/POLDAMETROJAYA.
Korban arogansi sopir Fortuner pelat dinas TNI palsu itu juga melaporkan PWGA ke Bareskrim Polri kemarin.
(yoa/fra)