Jakarta, CNN Indonesia —
Sebanyak 604 kejadian kecelakaan tercatat terjadi selama periode mudik dan arus balik Lebaran 2024 atau Idulfiti 1445 Hijriah di Jawa Timur. Dari peristiwa itu sebanyak 24 orang dilaporkan meninggal dunia.
Direktur Lalu (Dirlantas) Polda Jawa Timur, Kombes Komarudin mengatakan, hal itu terjadi selama Operasi Ketupat Semeru 2024 yang digelar dari tanggal 4 hingga 16 April 2024.
Tapi, Komarudin mengatakan, angka kecelakaan lalu lintas pada periode Operasi Ketupat tahun ini bisa ditekan dibanding tahun 2023 lalu. Pada operasi tahun lalu, peristiwa kecelakaan tercatat ada 1.055 kasus dan jumlah korban meninggal 162 orang.
“Pada operasi tahun 2024 angka kecelakaan bisa ditekan hingga 43 persen, jumlah laka lantas tercatat ada 604 kecelakaan,” kata Komarudin di Mapolda Jatim, Kamis (18/4).
Angka fatalitas atau korban meninggal dunia dari periode operasi tahun ini, kata Komarudin, juga mengalami penurunan 85 persen dibandig tahun lalu.
“Korban meninggal dunia 24 orang sehingga turun hingga 85 persen,” ujarnya.
Sedangkan korban luka ringan lanjut Komarudin juga mengalami penurunan, tahun lalu tercatat 1.539 orang, sedangkan tahun ini ada 887 orang, atau turun 42 persen.
Meski begitu, jumlah korban yang mengalami luka berat bertambah. Jika tahun lalu sebanyak 12 orang, tahun ini naik menjadi 39 orang.
Ngawi, menjadi daerah dengan tingkat fatalitas tertinggi di Jatim selama periode mudik. Yakni dari 31 kasus kecelakaan, enam orang di antaranya meninggal dunia.
Sementara itu, Polda Jatim juga mencatat ada 89.388 kendaraan yang masuk ke wilayah Jatim selama Operasi Ketupat. Sedangkan yang keluar 92 ribu lebih kendaraan.
“Kami apresiasi kepada masyarakat yang sadar dan mematuhi peraturan lalu lintas, sehingga angka kecelakaan lalu lintas pada masa lebaran bisa kami tekan,” tandas Komarudin.
(frd/DAL)