Jakarta, CNN Indonesia —
Eks Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi siap bersaing dengan Wali Kota Medan Bobby Nasution pada Pilgub Sumut 2024. Edy sebelumnya telah mengambil formulir pendaftaran maju Pilgub Sumut dari DPD PDIP Sumut, sementara Bobby mendapat dukungan penuh dari DPP Partai Golkar.
Edy mengaku tidak masalah menghadapi Bobby dalam Pilgub Sumut 2024. Baginya, terpenting semua yang maju Pilgub Sumut telah memenuhi syarat dan tidak ada intervensi dari pihak manapun.
“Siapapun boleh, yang penting sesuai syarat, yang tidak boleh apa? Intervensi merusak demokrasi,” kata Edy Rahmayadi di Rumah Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Sumut, Minggu (21/4/2024)
Menurut dia UU Pemilu telah mengatur siapa saja yang berhak menjadi calon kepala daerah. Oleh karena itu, semua pihak harus mematuhi aturan tersebut.
Ia mewanti-wanti tak boleh ada intervensi dari pihak manapun terkait Pilkada, karena akan merusak tatanan demokrasi Indonesia.
“Rakyat yang menentukan biar rakyat yang memilih ini perjalanan pilkada kita. Yang berhak menjadi calon sudah diatur oleh KPU. Apa yang tidak boleh? Intervensi yang tidak boleh,” kata Edy.
“Yang melakukan intervensi berarti merusak demokrasi. Intervensi apa? intervensi finansial, kekuasan, intervensi yang sudah diatur di luar KPU itulah intervensi,” urainya.
Eks Pangkostrad tersebut menambahkan saat ini sudah menjalin komunikasi dengan sejumlah partai politik selain PDIP. Ia berharap dengan menjalin komunikasi tersebut, dukungan untuknya maju Pilgub terus bertambah.
“Pastinya harus ada partai yang mengusung saya, inilah waktu sampai tanggal 25 Agustus saya melakukan lobi lobi kepada partai untuk memberikan perahunya yang mengusung saya. Untuk itu doakan saya partai partai berkenan untuk saya maju menjadi gubernur yang akan datang,” jelasnya.
Eks Ketum PSSI tersebut mengaku akan mendaftar ke semua partai politik termasuk meminta dukungan dari partai pengusung pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar di Pilpres.
“Semua partai kita akan mendaftar, untuk 01 kan berbeda dengan Pilkada. Tetapi lebih ada komunikasi karena ada perjuangan yang bersama. Apakah mereka serta merta memberikan dukungan ke saya, belum pasti, karena partai punya hak memilih orang itu cocok enggak cocok untuk memimpin. Sumut cocok untuk memimpin kabupaten cocok untuk memimpin kota itulah hak partai,” ungkapnya
Edy berharap semakin banyak sosok yang maju di Pilgub Sumut 2024. Meski begitu, tambah Edy, pada akhirnya pemenang Pilgub Sumut akan ditentukan oleh suara rakyat.
“Mendaftar boleh, selama partai memberikan perahu, setelah dikasih perahu rakyat mau milih nggak. Kalau rakyat mau pilih jadilah dia. Kalau tidak pilih rakyat ya tidak jadilah dia. Siapapun boleh semakin banyak calon semakin baik, rakyat banyak pilihan mana yang terbaik menurut rakyat,” bebernya.
(fnr/dmi)