Jakarta, CNN Indonesia

Henri mengemper tidak jauh dari Terminal 2 keberangkatan domestik Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (3/4) siang. Ia celingak-celinguk sambil sesekali mengotak-atik telepon genggamnya.

“Nunggu pesawat jam 2, di dalam enggak bisa merokok,” kata dia kepada CNNIndonesia.com.

Pria paruh baya itu awalnya berangkat dari Palu, Sulawesi Tengah sekitar pukul 07.00, tujuannya adalah Lampung. Namun, pesawat yang ditumpanginya diharuskan transit di Bandara Soekarno-Hatta.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Palu, ayah dua anak ini bekerja di salah satu proyek pembangunan. Ia bercerita, awalnya memilih untuk tidak mudik pada lebaran tahun ini lantaran baru empat bulan bekerja di Palu.

Namun, ia luluh karena diminta sang anak. Henri mengatakan satu orang anaknya yang berumur 7 tahun, selama ini sekolah di daerah Jawa Timur.

Di lebaran ini, anaknya telah terlebih dahulu pulang ke Lampung.

“Kalau enggak dibujuk anak, saya enggak pulang. Sudah setahun mondok di Kediri,” ujarnya.

Setelah memantapkan hati untuk pulang, ia mulai mengecek harga tiket. Henri mengatakan beberapa hari lalu, harga tiket pesawat Palu-Lampung di atas Rp4 juta. Ia pun belum membeli tiket dengan harga segitu.

Selama beberapa hari, Henri mengaku bolak-balik mengecek aplikasi setiap satu jam. Ia kemudian mengaku mendapat harga tiket yang lebih murah.

“Saya cek terus setiap satu jam. Turun, dapat Rp3,9 juta, pagi kalau tidak salah. Langsung saya pesan,” kata Henri.

Usai membeli tiket, Henri menerima tawaran ‘tumpangan’ dari seorang rekannya yang berprofesi sebagai sopir truk fuso.

Ia menyebut rekannya itu hendak pulang dari Jawa Timur ke Lampung usai membawa muatan. Henri ditawari untuk ikut pulang dari Jakarta ke Lampung.

Namun, apa mau dikata, ia sudah terlanjur membeli tiket pesawat. Padahal, menurutnya, ia bisa menghemat lebih banyak uang jika menerima tawaran itu.

“Diajak teman tapi saya udah terlanjur beli tiket pesawat. Kalau ikut, padahal saya enggak akan keluar apa-apa, paling beli rokok. Tapi udah terlanjur beli,” katanya.

Sebelumnya, fenomena lonjakan harga tiket pesawat dikeluhkan banyak pihak, terutama di media sosial X.

Para netizen bahkan membandingkan harga tiket pesawat domestik yang lebih mahal dengan sejumlah penerbangan ke luar negeri, salah satunya ke Singapura.

Beberapa waktu lalu, Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan tren kenaikan harga tiket tersebut sudah mendekati tarif batas atas (TBA) yang dipatok pemerintah.

Aturan soal TBA ini ditetapkan dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 106 Tahun 2019 tentang Tarif Batas Atas Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri.

Adita mengatakan tren kenaikan harga tiket pesawat ini umumnya terlihat di hari-hari favorit mudik. Sejumlah tanggal yang mencolok adalah H-7 lebaran hingga 7 hari setelah Hari Raya Idulfitri 1445 H.

(yoa/isn)

[Gambas:Video CNN]





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *