Makassar, CNN Indonesia —
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Utara, Joy Oroh mengatakan erupsiĀ Gunung Ruang di wilayah Kabupaten Sitaro masih terjadi hingga saat ini.
“Erupsi masih sering terjadi dan masih ada gempa, masih gelap. Jadi masih ada awan (erupsi),” kata Joy Oroh kepada CNNIndonesia.com, Rabu (17/4).
Erupsi Gunung Ruang, kata Joy, terjadi sejak Selasa (16/4) pagi hingga malam hari, sehingga para warga yang bermukim di bawa kaki gunung langsung dievakuasi ke PulauĀ Tagulandang.
“Mulai kemarin pagi tapi puncaknya tadi malam. Jadi tadi malam langsung dilakukan evakuasi warga-warga yang ada di kaki gunung di dua desa,” ujarnya.
Joy mengatakan tim BPBD Sulut fokus menangani para warga yang mengungsi imbas erupsi Gunung Ruang. Ratusan warga menetap di Pulau TadulanganĀ untuk sementara.
“Sekarang ini, kebanyakan warga di rumah keluarga, kerabat kemudian ditempatkan di sekolah kemudian di gedung pemerintah,” ungkapnya.
Joy menyebut bahwa tim BPBD Sulut sementara ini berusaha menyediakan segala kebutuhan masyarakat yang mengungsi akibat erupsi Gunung Ruang.
“Kebutuhan ini makan dan minum, jadi belikan mereka peralatan masak di Manado. Jadi kita harapkan kapal dari Manado masuk semua. Belum ada korban luka, semoga tidak ada,” katanya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 828 warga dievakuasi imbas Gunung Ruang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, meletus.
“Dampak erupsi Gunung Ruang sebanyak 272 Kepala Keluarga atau 828 jiwa mengungsi,” demikian laporan BNPB, Rabu (17/4).
BNPB merinci sebanyak 45 jiwa berada di Gedung BPU Kecamatan Tagulandang dan sebanyak 783 jiwa berada di rumah kerabat serta saudara di daratan Pulau Tagulandang.
(mir/fra)